Home » , » Lebah dan Mukjizat Al-Qur’an

Lebah dan Mukjizat Al-Qur’an

Lebah adalah jenis insekta penghasil madu yang sudah lama dikenal manusia. Binatang ini kini dibudidayakan untuk memproduksi madu yang sangat banyak manfaatnya bagi manusia.

Keunikan lebah diakui oleh hampir semua orang. Dari sistem sosial, etos kerja, kecanggihan arsitektur sarang dan produknya bagi kehidupan manusia. Sangat jarang orang yang mau merenungi keunikan lebah. Bahkan banyak yang lupa atau tidak sadar atau tidak mau tahu akan keunikan itu. Padahal di dalamnya terdapat rahasia yang sangat menakjubkan.

Lebah mendapat perhatian yang istimewa dalam Al-Qur’an. Salah satu Surah dalam Al-Qur’an dinamakan Surah Al-Nahl (lebah). Yang di dalamnya terdapat ayat yang berbicara tentang lebah. Ini menunjukkan bahwa keberadaan lebah dan apa yang dikeluar dari lebah adalah merupakan salah satu dari kenikmatan Allah SWT yang sangat banyak diberikan kepada kita.

Imam al-Qurtubi memberikan komentar tentang keajaiban lebah dalam membuat sarang (QS 16:68) yang tentunya disesuaikan dengan kadar keilmuan saat ini. “Yang menakjubkan dari penciptaan Allah SWT adalah ilham-Nya kepada lebah agar membuat rumah berbentuk segienam. Dengan bentuk seperti itu, bangunan rumah akan rapat dan saling bersambung hingga membentuk satu kesatuan. Hal ini berbeda dengan segi yang lainnya semisal segitiga hingga segisepuluh, yang jika dikumpulkan tidak saling bersambung dan pasti ada lubang.” Ibn Kasir pun memberikan pendapat yang nyaris serupa, “Agar tidak ada lubang dalam susunan rumahnya”. Pada ayat terakhur yang berbicara tentang lebah Allah SWT menutupnya dengan pernyataan, “Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang berpikir “. (QS 16: 69).
“Dan Tuhanmu mengilhamkan kepada lebah, “Buatlah sarang di gunung-gunung, di pohon-pohon kayu, dan di tempat-tempat yang dibikin manusia, kemudian makanlah dari segala (macam) buah-buahan lalu tempuhlah jalan Tuhanmu yang telah dimudahkan (bagimu).” Dari perut lebah itu keluar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembukan bagi manusia. Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesarn Allah) bagi orang yang berpikir (QS 16: 68-69).
Kajian para ilmuan hari ini terhadap susunan rumah lebah membuktikan keajaiban tersebut. Pertanyaan yang menggelitik para ilmuan, mengapa harus segienam dan bukan segitiga atau segiempat atau segi yang lainnya? Para ahli matematika yang mencari jawaban pertanyaan ini mencapai kesimpulan menarik, “Heksagonal adalah bentuk geometri paling tepat untuk penggunaan maksimum suatu ruang”. Artinya, bentuk penyimpanan madu dengan bentuk heksagonal adalah bentuk penyimpanan yang paling efektif dibandingkan dengan bentuk geometris lain. Lebah menggunakan bentuk yang memungkinkan mereka menyimpan madu dalam jumlah yang maksimal dengan menggunakan material yang paling sedikit.

Bentuk heksagonal pada sarang lebah

Metode yang digunakan untuk membangunnya pun sangat menakjubkan. Lebah-lebah memulainya dari 2 atau 3 tempat berbeda dan menjalin sarangnya secara serentak dengan 2 atau 3 deretan. Meskipun memulai dari tempat yang berbeda-beda, lebah yang jumlahnya banyak ini membuat heksagon-heksagon identik, kemudian menjalinnya jadi satu dengan bertemu di tengah-tengah. Titik-titik sambungnya di pasang dengan begitu terampil sehingga tidak ada tanda-tanda telah digabungkan. Manusia tidak mampu membuat perancangan yang sempurna ini tampa perhitungan geometris yang rumit, tetapi lebah melakukkannya dengan sangat mudah.

Selain masalah bentuk sarang lebah yang unik dan penuh keajaiban, ada sisi lain yang tak kalah menariknya. Lebah madu tidak mungkin membangun sarangnya seorang diri; dia harus dibantu dengan yang lain. Artinya, untuk membangun sarang lebah yang dapat memuat 80.000 lebah, diperlukan kerja kolektif. Lebah mencontohkan persaudaraan dan kerja samanya yang efektif kepada kita semua. Dan bukan hanya itu, banyak inspirasi yang keluar dari bentuk heksagonal sarang lebah. Sungguh pada pembuatan sarang lebah terdapat tanda kebesaran Allah SWT. Binatang kecil itu mampu membuat sarang yang membuat para ahli matematika takjub. Binatang ini yang ternyata mempunyai hitung-hitungan matematis yang sangat matang. Keputusan lebah untuk membuat rumahnya dalam bentuk segienam merupakan keputusan yang dilandaskan pada hitungan rumit dan cermat.

Di sinilah, Allah SWT ingin menunjukkan kepada kita kebesaran-Nya. Pada binatang sekecil itu terdapat suatu pembelajaran yang menunjukkan ilmu rumit dan hitungan matang untuk membangun sarangnya. Inilah kemahakuasaan Pencipta Yang Mahacermat hitungannya, Mahaagung pada setiap ciptaan-Nya.

Sumber : Al-Qur’an Al-Karim The Wisdom

0 komentar:

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.