Home » , » Mineral Silikat Ferromagnesian

Mineral Silikat Ferromagnesian


Mineral silikat ferromagnesian adalah mineral silikat yang mengandung ion besi dan atau magnesium di dalam struktur mineralnya. Mineral-mineral silikat ferromagnesian dicirikan oleh warnanya yang gelap dan mempunyai berat jenis 3,2 – 3,6. Berikut beberapa contoh mineral silikat ferromagnesian beserta deskripsinya :

Olivin adalah mineral silikat ferromagnesian yang terbentuk pada temperatur tinggi, berwarna hitam sampai hijau kehitaman, mempunyai kilap kaca dan pecahan konkoidal. Mineral olivin pada umumnya menunjukkan kenampakan butiran yang bentuknya relatif membundar dan kecil. Olivin disusun oleh tetrahedra tunggal yang diikat bersama oleh campuran ion besi dan magnesium yang merangkai atom oksigen bersama-sama meskipun olivin dengan kandungan magnesium  lebih dominan. Olivin dapat terbentuk dalam dua jenis mineral yaitu fayalit (Mg2SiO4) dan frosterit (Fe2SiO4). Mineral ini tidak mempunyai bidang belahan karena struktur atomnya membentuk jaringan tiga dimensi sehingga tidak membentuk bidang yang lemah. Olivin dijumpai dalam jumlah kecil baik dalam kerak benua maupun kerak samudera, tetapi merupakan mineral utama yang dijumpai dalam mantel bumi bersama dengan mineral piroksin.

Piroksin, berwarna hitam, opak dengan bidang belahan 2 arah membentuk sudut 90°. Struktur kristalnya disusun oleh rantai tunggal tetrahedra yang diikat bersama-sama dengan ion-ion besi dan magnesium. Karena ikatan silikon-oksigen lebih kuat daripada ikatan antara struktur silikat, maka piroksin mudah terbelah melalui bidang yang sejajar dengan rantai silikat. Piroksin merupakan salah satu mineral yang dominan pada batuan beku basaltik yang merupakan batuan yang umum penyusun kerak samudera. Mineral ini juga merupakan penyusun utama dari mantel bumi, meskipun kadangkala juga dijumpai dalam jumlah yang cukup besar pada batuan penyusun kerak benua.

Hornblende merupakan mineral yang paling umum dari kelompok mineral amfibol yang tersusun oleh senyawa silikat yang membentuk rantai ganda. Mineral ini umumnya berwarna hijau gelap sampai hitam, mempunyai bidang belahan 2 arah yang membentuk sudut 60° dan 120°. Di dalam batuan, hornblende berbentuk prismatik panjang. Bentuk inilah yang membedakannya dengan piroksin yang umumnya berbentuk prismatik pendek. Hornblende umumnya dijumpai pada batuan penyusun kerak benua.

Biotit merupakan anggota dari mika yang berwarna gelap karena kaya akan besi. Seperti mineral mika lainnya, biotit disusun oleh struktur lembaran yang memberikan belahan satu arah. Biotit berwarna hitam mengkilap yang membedakannya dari mineral feromagnesian lainnya. Seperti hornblende, biotit juga banyak dijumpai pada batuan penyusun kerak benua, termasuk dalam batuan beku granit.

Garnet merupakan mineral yang strukturnya mirip olivin yaitu disusun oleh tetrahedra tunggal yang dirangkai oleh ion-ion logam. Garnet juga mempunyai kilap kaca, tidak mempunyai bidang belahan dan pecahan konkoidal. Warna mineral garnet sangat bervariasi, tetapi yang paling umum adalah berwarna coklat sampai merah tua. Garnet umumnya berbentuk kristal yang prismatik dan umumnya tumbuh dengan membentuk bidang muka kristal yang bagus. Mineral garnet dijumpai pada batuan penyusun kerak benua dan pada batuan metamorf. Garnet yang transparan sering dijadikan batu mulia. Sedangkan karena kekerasannya, garnet ditambang sebagai mineral industri yang digunakan sebagai material abrasif untuk penghalus material lainnya.


Baca Juga : 
Mineral - Mineral Silikat
Mineral Silikat Non-Ferromagnesian
Apa itu mineral???



Referensi : Geologi Fisik (Budi Rochmanto, M.Sc)



0 komentar:

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.