Home » » Tumbuh gigi, Benarkah jadi penyebab demam?

Tumbuh gigi, Benarkah jadi penyebab demam?

“Mamah gigiku sakit…aku ga mau makan” Kata2 itulah yang sering dilontarkan anak ke orang tuanya yang kemudian diceritakan oleh  orang tua yang datang menemui saya beserta sang anak d poli gigi RS tempat saya bekerja. Atau skedar mengeluh “anak saya demam dokter sejak giginya mulai tumbuh”. Dari pengalaman ini saya mencoba memberi wacana yang saya harapkan dapat memberi sedikit pemahaman tentang bagaimana pentingnya perawatan kesehatan gigi dan mulut pada anak-anak, sehingga anak-anak akan lantang mengatakan “gigiku sehat mamah..dan aku tidak takut untuk datang ke dokter gigi”

Ketika sang buah hati mengeluh sakit gigi orang tua sering merasa kwalahan utk membujuk sang anak datang ke dokter gigi. Hal tersebut terjadi karena berbagai pengalaman anak yang merasa bahwa dokter gigi itu menakutkan karena akan mencabut gigi mereka, alat-alatnya serem, tidak ramahlah, atau alasan lain yang membuat mereka lari dari dokter gigi. Padahal hal-hal spt ini tidak perlu terjadi, karena saya yakin setiap dokter gigi sudah diberi ilmu utk memanage sifat anak-anak dan wajib menyukai anak-anak (pemahaman ilmu psikologis dan kesehatan anak).

Mulut merupakan pintu gerbang pertama di dalam sistem pencernaan. Makanan dan minuman akan diproses di dalam mulut dengan bantuan gigi geligi, lidah, dan saliva (air liur). Pemeliharaan kebersihan gigi dan mulut merupakan salah satu upaya meningkatkan kesehatan. Mulut bukan sekadar pintu masuk makanan dan minuman saja tetapi fungsi mulut lebih dari itu, dan tidak banyak orang menyadari besarnya peranan mulut bagi kesehatan seseorang.

Pengenalan tentang perawatan kesehatan gigi dan mulut pada anak-anak sangat dibutuhkan oleh para orang tua (khususnya ibu), namun terkadang hal itu menimbulkan kekhawatiran pada setiap ibu. Para ibu mempunyai kekhawatiran bagaimana cara mempersiapkan anak-anaknya ketika menerima perawatan gigi. Hal ini sebenarnya tdk perlu terjadi jika pengetahuan dan pemahaman tentang gigi memadai.

Peran serta orang tua sangat penting dalam menumbuhkan memberikan pengertian, mengingatkan, dan menyediakan fasilitas kpada anak agar dapat memelihara kebersihan gigi dan mulutnya. Selain itu orang tua juga mempunyai peran yang cukup besar di dalam mencegah terjadinya akumulasi plak, karang gigi, dan terjadinya gigi berlubang (karies).

Keluhan gigi pada anak adalah suatu rasa dimana anak-anak merasa tdk nyaman dgn kondisi kesehatan gigi atau mulutnya. Keluhan gigi bisa berupa, demam pada saat tumbuh gigi, gigi berlubang (karies), gigi tinggal sisa akar, bengkak pada gusi, gigi goyang, posisi geligi yang tumpang tindih, gusi berdarah, sariawan, lidah memutih, bau mulut, dsb.

Yang akan saya ulas utk kali ini adalah tentang tumbuh gigi dan gigi berlubang (karies).

Proses erupsi (tumbuhnya) gigi sulung terjadi sekitar anak umur ±6 bln. Disaat itu banyak ibu-ibu yang mengeluh anaknya demam, padahal tdk ada satupun literatur yang menyebutkan bahwa erupsi gigi menyebabkan demam. Hanya saja di sini perlu diperhatikan kebersihan rongga mulut (RM) sang anak ketika dimasa erupsi tersebut. Demam pada anak terjadi karena terdapat keradangan sewaktu erupsi. Bukan erupsi gigi yang menyebabkan si anak menjadi demam. Keradangan ini sbg akibat dari kotornya RM sang anak selama erupsi gigi sulung di lapisan gusi yang kurang bersih (gusinya kotor). Biasanya Sisa-sia susu/makanan lunaknya bnyk melekat di gusi dan lidah sang bayi sehingga sangat memungkinkan bakteri dan jamur berkembangbiak dsitu. Pada kondisi tersebut sangat mendukung terjadinya keradangan yang menyebabkan terjadinya demam

Menurut pediatric dentistry in eruption teeth, urutan erupsi gigi geligi susu dan umurnya adalah sbg berikut:
  • gigi seri I RB (rahang bawah) : 6 bln, RA (rahang atas) : 7,5 bln
  • gigi seri II RB : 7 bln, RA : 9 bln
  • gigi taring RB : 16 bln, RA : 18 bln
  • gigi geraham I RB:  12 bln, RA : 14 bln
  • gigi geraham II RB: 20 bln, RA : 24 bln
Pertumbuhan gigi geligi susu juga tergantung pada kondisi kesehatan umum dan asupan nutrisi dari makanannya. Ini yang menyebabkan perbedaan pola pertumbuhan gigi dari satu anak dgn anak yang lain.

Yang perlu diperhatikan dalam awal tumbuhnya gigi susu adalah si ibu yang harus aktif membersihkan rongga mulut sang bayi disaat anaknya blm mampu membersihkan sendiri RM nya.  Pembersihan RM dilakukan setelah makan/ minum susunya. Teknisnya cukup dgn menggulung jari sang ibu dgn kain kasa/kapas dgn air hangat utk membersihkan sisa2 susu/makanan lunaknya yang melekat di gusi dan lidahnya.

Demikian ulasan dari saya, Semoga bisa membantu mengurangi timbulnya sakit gigi pada anak.

Ditulis oleh drg. Jihan Mujtahidah (http://dr.klinikbtp.com/)

0 komentar:

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.